May 22, 2013

NOGOBONDO : Kisah Heroik di Kedalaman Samudera

JOGJAICON dari dulu penasaran dengan nama atau istilah NOGOBONDO, berbagai macam sumber sudah JOGJAICON telusuri, dari kawan yang hobi menelisik sastra dan budaya Jawa (Haloo mbak Yunims) sampai cerita dari Mbah kakung. Tapi semua kisah tadi menurut Jogjaicon tidak semenarik seperti salah satu kisah tentang NOGOBONDO berikut ini. 

Pada tahun 1960-an masa Operasi Militer Gabungan Jayawijaya dalam rangka Trikora untuk merebut kembali Irian Barat (sekarang Papua) dari pendudukan Belanda, Republik Indonesia mengerahkan seluruh potensi nasionalnya. Termasuk pengerahan alut sista (alat utama sistem persenjataan) militer yang dimiliki. Waktu itu Indonesia merupakan negara yang disegani dalama hal alut sista angkatan perang. Bayangkan saja, untuk negara yang baru berumur belum genap 20 tahun, Indonesia sudah memiliki sebuah armada Kapal Selam. Armada kapal Selam ini termasuk yang dikerahkan dalam operasi Trikora tersebut. 

Jajaran Kapal Selam RI pada masa Trikora

Awal tahun 1962, Kapal Selam RI NOGOBONDO dan beberapa kapal selam lainnya diberangkatkan dari Surabaya menuju titik rendezvous di teluk Halmahera. Komandan Satuan Kapal Selam Letkol R.P. Poernomo menyebutkan dalam briefing, tujuan operasi adalah Tanah Merah,Hollandia (sekarang kota Jayapura).

Berangkat dari Halmahera, kapal menyusuri laut jauh di bagian utara Irian. Setelah berada di Tanjung Tanah Merah mereka berlayar malam hari saja sambil mengisi baterai. Pukul lima pagi mereka menyelam lagi sampai matahari terbenam.

Pada malam keempat, di sekitar Biak, pengisian baterai kembali dilakukan namun ada sedikit masalah teknis sehingga terlambat. Pukul 00.15 tiba-tiba datang perintah segera menyelam cepat sampai kedalaman 15 m. Sambil terengah - engah Mayor Tjipto Wignjoprajitno, Komandan RI Nogobondo, berteriak, "GODVERT! (kurang ajar), mereka terbang diatas kita. Kalau mereka menjatuhkan bomnya, Habislah kita!" Rupanya malam itu sebuah pesawat Neptune Belanda mendekati RI Nogobondo dari arah belakang dan baru diketahui awak kapal saat pesawat ada diatas mereka.

RI Nogobondo terus meyelam sampai kedalaman 50m. Saat itulah terdengar bunyi ping....ping....ping.... Rupanya Belanda telah menjatuhkan sonar Sonobouy. RI Nogobondo kembali menyelam hingga 70m. Tidak berapa lama bom laut dijatuhkan oleh Belanda. Bum...bum.... terdengar ledakan. Selama tiga jam awak RI Nogobondo bertahan di bawah sambil terus menyelam zig-zag.

Bom laut terus dimuntahkan. RI Nogobondo menjadi kritis. Keadaan lebih parah setelah terjadi kerusakan pada kemudi horizontal.kapal tidak dapat diarahkan dan cenderung terus menyelam. Komandan akhirnya mengambil keputusan untuk mematikan mesin listrik penggerak kapal agar kapal tidak meyelam terlalu dalam. Setelah itu mereka mencari "landasan cair". "Landasan Cair" adalah lapisan air laut dengan berat jenis lebih tinggi dari lapisan disekelilingnya. Disanalah mereka berdiam diri sambil mematikan seluruh peralatan yang menimbulkan bunyi, bahkan gerak-gerik awak pun diatur. Mereka bertahan dalam udara pengap, panas dan kurang oksigen selama 36 jam sebelum akhirnya yakin kapal Belanda sudah menjauh. Pukul 24.00 mereka naik ke permukaan laut dengan cara memompa air laut keluar. Dari situ mereka berlayar menuju Halmahera. Di Halmahera baru diketahui, kerusakan pada kemudi horizontal diakibatkan daun kemudi kanan dan kiri lepas akibat ledakan bom laut. RI Nogobondo kemudian melanjutkan perjalanan ke Surabaya untuk melaksanakan perbaikan.
Jalan Nogobondo di Rejowinangun Yogyakarta

Pada era reformasi sekarang, nama Kapal Selam NOGOBONDO dan rekan-rekannya seakan terhempas debu pekat sejarah. Maka tidak ada salahnya kalau kisah-kisah seperti ini ditutur tinularkan agar menjadi warisan semangat bagi generasi penerus dalam rangka membangun bangsa tercinta ini. 

Di Kota Yogyakarta, nama NOGOBONDO diabadikan menjadi sebuah nama ruas jalan di kelurahan Rejowinangun Kecamatan Kota Gede. Setahu Jogjaicon yang pertama kali menggunakan nama NOGOBONDO untuk jalanan ini adalah Pak Narto. Ada hubungan apa antara Pak Narto dengan Kapal Selam NOGOBONDO? Hanya Pak Narto yang tahu,...

---MAU JADI PENERBIT IKLAN ONLINE BUAT NAMBAH PASIVE INCOME?
GRATIS!! KLIK DISINI

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...