July 02, 2013

Menikmati ONDE ONDE SURABAYA di Banda Aceh

Rasanya sudah lama sekali ga makan Onde-onde yang enak. Bagi saya (Admin Jogjaicon), kategori Onde onde enak itu ya kulitnya tipis dan legit serta isinya kumbu kacang hijau yang manis dan harum. Ga sengaja waktu jalan-jalan di suatu hari minggu bersama keluarga, ngeliat gerobag orang jualan Onde-onde di bilangan jalan Ahmad Dahlan Banda Aceh, dekat Pasar Aceh, persis sebelum Bank BNI. Tulisan di gerobag cukup mencolok, ditempel tulisan dari bahan stiker ”ONDE -ONDE SURABAYA



Sekilas terpikir oleh saya bahwa yang berjualan pasti sesorang dari Pulau Jawa, tapi rupanya perkiraan saya meleset. Penjual Onde-onde adalah seorang putra Aceh aseli. Begitu turun dari kendaraan, Mukhtar, penjual Onde-Onde itu langsung menawarkan dagangannya berikut sample untuk dicoba (mengingatkan saya pada para penjual Bakpia Pathuk Jogja kalo sedang promosi).

Onde Onde bikinan Muhtar ini pun bentuknya unik dari segi ukuran, yaitu Cuma sebesar telor puyuh. Kalau Di jawa, onde onde ukuran mini biasa disebut Onde-onde Ceplus (maksudnya bisa dimakan sekali telan..hehehe.Red). Rasanya juga OKs Banget, SiiiP, ga mengecewakan!!. Cita rasa model begini biasanya saya dapatkan kalau beli Onde-onde di Sargede (Pasar Bringharjo) Yogyakarta.




Muhtar menjual Onde-onde dengan harga yang ”ramah”, cukup Rp.5000 satu pack. Satu Pack terdiri dari sekitar 30 butir Onde-Onde. Sebagai seorang pecinta dan pemburu kuliner, harga segitu cukup murah untuk mendapatkan Onde-onde seenak buatan Muhtar.



Namun ada baiknya, itung-itung membantu promosi segmen pedagang kecil menengah, saya bercerita sedikit tentang Misteri darimana seorang Muhtar yang putra asli aceh (dari Lhokseumawe, Aceh Utara) bisa membuat onde-onde dengan cita rasa Jawa yang mantap tersebut.



Sebelum berjualan Onde-onde di Banda Aceh, Muhtar rupanya sudah pernah merantau dan berkelana mencari nafkah selama 15 tahun di Pulau Jawa. Cukup lama tinggal di daerah Grogol Jakarta Barat, di Malang dan di Surabaya Jawa Timur. Sewaktu tinggal di Malang inilah, Muhtar belajar membuat Onde-onde. Kemudian bersama rekan-rekannya, Muhtar mencoba berjualan di Surabaya (Mungkin karena ini Gerobag Muhtar diberi nama ONDE ONDE Surabaya) . Setelah dirasa cukup waktu merantau, Muhtar kembali ke Aceh dan belum setahun ini berjualan Onde-onde di Banda Aceh. Dan setahu saya, untuk onde-onde semacam bikinan Muhtar ini belum ada saingan berarti di Banda Aceh.



So buat sobat-sobat perantauan di Banda Aceh dan sekitarnya yang kangen sama kuliner jajanan pasar Onde-onde bercitarasa jawa. Bisa langsung tracking ke lokasi yang ga sulit untuk dicari ini.


Diposting buat: Mila Setia Putri@exfeunsyiah1998 (yang demen banget kuliner ini)

Foto-foto: Jogjaicon Archive 

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...